Sinaran.id, Jawa Timur – Gunung Wilis, massif vulkanik yang membentang melintasi beberapa kabupaten di Jawa Timur, dikenal sebagai salah satu gunung dengan jaringan jalur pendakian paling kompleks dan menantang.
Dengan berbagai puncak seperti Liman (tertinggi), Limas, dan Jontani, Wilis menawarkan pengalaman mendaki yang sangat bervariasi, dari jalur yang dikelola pemerintah hingga rute yang sangat lebat dan rawan kabut.
Kontras Jalur Pendakian Sisi Timur: Tantangan vs Kenyamanan
Pendakian dari sisi timur (Kabupaten Kediri) menunjukkan kontras ekstrem antara dua rute utamanya:
Jalur Ekstrem Joho-Semen: Jalur ini dikenal sangat menantang dan lebat, sering kali melalui area Taman Kelir.
Baca Juga: Tren Kuliner Pedas: Resep Mi Jebew, Bintang Baru Mi Instan Rumahan dengan Sentuhan Umami Jepang
Kondisi tutupan lahan yang rapat dan minimnya visibilitas sering kali menyebabkan masalah. Kasus pendaki tersesat, seperti insiden 15 pendaki asal Surabaya pada tahun 2021, kerap terjadi di sektor ini.
Jalur Wisata Mojo-Besuki: Berbeda total, jalur via Dusun Besuki (Kecamatan Mojo) memiliki akses yang sangat memadai. Akses jalan dapat dilalui dua mobil hingga lereng gunung di area Wisata Air Terjun Dholo.
Meskipun rute trekking 6 jam menuju puncak dari Gazebo Wilis tetap menanjak dan lebat, jalur ini dikelola lebih baik oleh Pemkab Kediri.
Namun, ironisnya, jalur Besuki ini justru kurang populer di kalangan pendaki karena vegetasi yang terlalu lebat dan kabut tebal yang kerap menyelimuti, membatasi jarak pandang.
Fokus Utama: Puncak Tertinggi Liman via Madiun
Bagi para pemburu puncak tertinggi, Wilis menawarkan Puncak Liman (2.563 mdpl). Meskipun puncak ini dapat dicapai dari berbagai wilayah seperti Ponorogo dan Nganjuk, jalur pendakian yang saat ini diakui resmi dan paling terorganisir adalah melalui Basecamp Kareecoadventure di Dusun Seweru, Desa Kare, Kabupaten Madiun.
Baca Juga: Pantai Ngandul Pacitan, Destinasi Anti-Mainstream yang Pamerkan Air Terjun Langsung Jatuh ke Laut
Rute via Kare ini menawarkan perjalanan menanjak yang dimulai dari pos perkebunan kopi Kandangan, melewati afdelling Pulosari, hingga tiba di Sabana Edelweis Pangangonan.
Artikel Terkait
Gunung Lawu: Menguak Misteri Tiga Puncak Sakral Jawa dan Fenomena Pasar Setan
Bukan Sekadar Gunung Mistis: Gunung Wilis Konon Saksi Bisu Kisah Purba Penciptaan Manusia Jawa dalam Manuskrip Majapahit
Gunung Anjasmoro Tertutup Permanen: Ekosistem Primadona Konservasi yang Menolak Pendaki
Eksotisme Tersembunyi di Balik Kabut: Menjelajahi Sisi Ekstrem Gunung Anjasmoro yang Memiliki 40 Puncak
Gunung Lawu: Bukan Sekadar Puncak Tertinggi, Menyimpan Warung Legendaris dan Jejak Kerajaan Majapahit