Mengungkap Misteri: Anjasmoro, Benteng Cinta di Jantung Kluster Arjuno-Welirang

photo author
- Rabu, 26 November 2025 | 20:28 WIB
Gunung Anjasmoro, pegunungan kluster dari Arjuno - Welirang (Instagram/ @gunung.ajasmoro)
Gunung Anjasmoro, pegunungan kluster dari Arjuno - Welirang (Instagram/ @gunung.ajasmoro)

Sinaran.id, Jawa Timur – Pegunungan Anjasmoro, dengan puncak setinggi 2.269 meter di atas permukaan laut (mdpl), bukan hanya sekadar deretan bukit hijau.

Pegunungan yang menjadi bagian dari kluster Argowayang dan berdekatan dengan megahya Arjuno-Welirang ini menyimpan sebuah misteri penamaan yang menarik sekaligus menegaskan pentingnya konservasi alam di Jawa Timur.

Melintasi lima wilayah administratif, yakni Kabupaten Jombang, Kediri, Mojokerto, Malang, dan Kota Batu—Anjasmoro menawarkan jalur pendakian yang beragam dan menantang, mencerminkan keragaman geografis lokasinya.

Dari Nagasari Hingga 'Benteng Cinta'

Di balik keindahan vegetasinya yang lebat, terdapat ketidakpastian mengenai asal-usul nama Anjasmoro.

Baca Juga: Resep Cuan Akhir Tahun: Dimsum Ayam Udang Lezat yang Sedang Naik Daun, Modal Kecil Untung Besar

Salah satu sumber populer menyebut nama ini berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu Anjas (benteng/kubu pertahanan) dan Asmara (cinta).

Secara harfiah, nama ini diartikan sebagai Kubu Pertahanan Cinta atau perwujudan dari suka dan duka dalam percintaan.

Sejumlah sejarawan lokal menyebutkan bahwa pegunungan di dataran tinggi Wonosalam ini dulunya mungkin dikenal dengan nama Gunung Nagasari, yang disinyalir memiliki kaitan erat dengan periode Kerajaan Majapahit.

Namun, hingga kini, belum ada kepastian definitif mengenai kapan dan mengapa nama Anjasmoro resmi digunakan.

Baca Juga: Tujuh Pantai Malang dengan Ombak Paling Menantang : Menggoda Adrenalin

Beberapa catatan menyebut gunung ini sempat tidak memiliki nama formal sebelum akhirnya ditetapkan. Misteri ini justru menambah daya tarik Anjasmoro sebagai kawasan bersejarah dan sekaligus geologis.

Kawasan Konservasi Vital Jawa Timur

Terlepas dari perdebatan namanya, peran ekologis Anjasmoro sangat krusial. Pada tahun 1992, Kementerian Kehutanan secara resmi menetapkan kawasan ini sebagai kawasan konservasi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muji Lestari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X